Apakah Anda pernah mendengar istilah microsleep? Atau mendengar istilah ini dan dikaitkan dengan kecelakaan di jalan raya? Microsleep memang merupakan salah satu kondisi yang perlu kita waspadai saat berkendara karena dapat menimbulkan bahaya. Yuk, simak ulasan lengkap tentang microsleep dan bagaimana cara mengatasinya.
Microsleep adalah kondisi tidur singkat atau hilangnya kesadaran seseorang yang sangat singkat kurang dari 30 detik. Microsleep sering terjadi saat seseorang melakukan aktivitas seperti berkendara, menonton televisi, atau melakukan aktivitas di depan layar komputer. Kondisi ini kerap terjadi akibat kelelahan atau kurang tidur.
Microsleep seringkali terjadi dalam durasi 10 detik. Microsleep juga dapat terjadi dalam beberapa kali dalam waktu yang berdekatan. Hal ini dikarenakan otak berusaha terjaga namun kondisi kelelahan atau mengantuk berat membuat respon tubuh ingin beristirahat atau tidur.
Meskipun terlihat sepele, microsleep dapat membahayakan, apalagi jika terjadi saat seseorang berkendara atau melakukan aktivitas di depan mesin atau alat yang dapat menimbulkan cedera. Seringkali kejadian kecelakaan lalu lintas di jalan raya atau di jalan tol yang lengang terjadi akibat microsleep.
Microsleep dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:
Kondisi kurang tidur atau memiliki utang tidur dapat meningkatkan resiko terjadinya microsleep. Seseorang membutuhkan durasi tidur minimal 6 jam untuk mendapatkan tidur yang cukup.
Gangguan tidur seperti sleep apnea dan insomnia juga dapat menyebabkan seseorang merasa sangat mengantuk saat siang hari. Gangguan tidur menyebabkan seseorang tidak bisa tidur dengan nyenyak dan mencapai kualitas tidur yang baik, akibatnya saat beraktivitas seringkali microsleep ini terjadi.
Bekerja di malam hari seperti perawat atau polisi yang mendapat tugas berjaga saat shift malam juga berisiko mengalami microsleep. Hal ini terjadi karena adanya perubahan fase tidur. Microsleep sering terjadi pada masa transisi waktu tidur yaitu malam hingga pagi.
Beberapa obat memiliki efek samping menimbulkan rasa kantuk. Oleh karena itu, jika meminum obat yang di labelnya tertulis dapat menimbulkan rasa mengantuk, sebaiknya hindari berkendara atau bekerja menggunakan mesin yang berbahaya karena risiko terjadinya microsleep cukup tinggi.
Berikut tanda seseorang mengalami microsleep:
Tiba-tiba kaget atau terbangun akibat sentakan pada anggota tubuh seperti kepala atau bagian tubuh lainnya.
Kehilangan kesadaran beberapa saat tetapi berlangsung sangat singkat, padahal tidak sedang melamun.
Menguap secara terus menerus
Kelopak mata terasa sangat berat untuk dibuka
Frekuensi berkedip meningkat dan berlebihan
Susah menerima informasi atau mengalami kebingungan saat diajak berbicara
Kehilangan fokus
Menjatuhkan barang yang dipegang tanpa disadari
Tidak ingat kejadian 1 hingga 2 menit yang baru saja berlalu
Kehilangan kontrol postur tubuh sehingga kepala tiba-tiba terjatuh atau tersentak.
Berikut beberapa cara untuk menghindari microsleep dan bahayanya:
Usahakan tidur dengan durasi yang cukup yaitu sekitar 7 hingga 9 jam.
Hindari minuman yang mengandung kafein menjelang tidur dan perbanyak minum air putih.
Atur suhu dan pencahayaan, agar dapat tidur dengan nyaman dan mencapai kualitas tidur yang baik
Dengarkan lagu yang bersemangat atau memiliki tempo cepat.
Dengarkan audiobook untuk membantu tetap konsentrasi.
Segera menepi jika merasa mengantuk.
Hindari mengoperasikan mesin saat mengantuk.
Lakukan peregangan otot atau olahraga ringan seperti berjalan dan stretching untuk mengusir rasa kantuk.
Cuci muka atau mengobrol tentang pekerjaan dengan teman.
Demikian ulasan tentang microsleep dan bahayanya. Jadi, jika Good Friends merasa mengantuk saat berkendara langsung melipir dulu deh supaya aman dan selamat sampai tujuan ya! Oh iya, kalau GoodFriends mau cari Mobil bekas berkualitas dan paling termurah se-Indonesia bisa langsung aja kunjungi websitenya di Goodcar.id karena banyak bangeet GoodBenefitnya.